Senja Sabtu Sore...

sore ini...yaap, tangan mulai pating clekit pengen motret sesuatu. Niat udah beberapa hari sih pengen nyunset, tapi mungkin matahari sedang asyik berselimut awan mendung. Hampir seminggu kayaknya mendung berkepanjangan, dan akhirnya langit biru pun mulai menampakkan keindahannya lagi.

Yaap...Sabtu sore, 28 Desember ini mungkin menjadi sunset terakhir yang indah di tahun 2013.
Banyak sih, lokasi2 yang pengen kami datangi untuk nyunset kali ini. Tapi semua itu belum bisa terlaksana, maklum suka teriak histeris kalo lihat isi dompet, hahaha. Dan tentunya lagi males juga pengen kemana2, *Ouuwwhh...males po males ??? #LirikDompet. Karena bingung mo kemana, akhirnya nyunset aja deh ke sawah. Kali ini aku di temani Maul, sebener'e pengen bertiga..tapi Kang Fitri lagi bobok, ya sudah...

Pantai Ngrenehan Dulu...Lanjut ke Embung Nglanggeran

setelah berbasah-basah total di Pantai Nguyahan dan Pantai Ngobaran, saatnya bergegas menuju tempat berikutnya. Yaap...Pantai Ngrenehan. Pantai ini terletak di Desa Kanigoro, Saptosari, Gunung Kidul, Yogyakarta. Rencana sih pengen berbasah-basah lagi disana, tapi entahlah... -__- yang penting ke Ngrenehan dulu. Okee...setelah mengambil motor di parkiran, tanpa basa-basi lagi kami langsung goes to Ngrenehan. Jarak antara Pantai Ngobaran dan Pantai Ngrenehan tidak terlalu jauh kawan, kurang lebih sekitar setengah kilometer sudah nyampeg kog.

Pantai Nguyahan, Berbasah-basah Total Disini

Awalnya sih...beberapa hari yang lalu, foto profil di facebook yang semula siluet wajahku pas sunrise, aku ganti ke foto diriku yang saat blusukan pertama kali ke Embung Nglanggeran Part 1. Keesokannya, temen2 pada nanya'in "Itu di mana to njank?? bagus banget...", ada juga yang kek gini "Biadala...apig banget njank, pokok'e Minggu langsung rono, dot !!!" Nah lhoo...mekso banget too?? Dan pada akhirnya rencana untuk blusukan ke Embung Nglanggeran mulai di koordinasikan. Pertama-tama cari personil dulu buat dolan, lumayan gampang sih..dan akhirnya terkumpul 8 orang yang berminat.

H-7 sebelum keberangkatan, tak disangka satu persatu orang yang diajak dolan ternyata mundur dengan berbagai alasan. Ada yang nggak punya uang saku buat berangkat'e, ada yang lagi bokek, ada yang mundur mendadak tanpa alasan yang jelas, dan yang parahnya kalo nekad ikut dolan, malah diputusin sama pacarnya #What??? *NgelusGundul. Haah...sempat pesimis juga, bisa bisa acara buat blusukan malah gagal. Tapi ternyata ada beberapa temen yang siap ikut dan berangkat untuk dolan kali ini. Dan akhirnya kami berempat lah yang berangkat...Aku, Wayan, Arif dan Lek Ning. Si Wayan terobsesi banget dengan Embung Nglanggeran, sedangakan Lek Ning dan Arif pengen ke pantai. Nah...kesempatan saya nih yang mengusulkan pantai yang belum pernah aku datangi. Setelah cari-cari informasi sama Mbah Google, akhirnya kami memutuskan untuk ke Pantai Nguyahan, Pantai Ngobaran dan Pantai Ngrenehan, setelah itu...baru deh ke Embung Nglanggeran. Hoorrreeee.... *MlompatsekoTower

Dari Telaga Madirdo, Lanjut ke Air Terjun Jumog

setelah hunting bertiga di Kemuning, kami pun melanjutkan perjalanan menuju salah satu tempat yang pengen tak bribik. Yaa...namanya Telaga Madirdo. Telaga ini terletak di daerah Ds. Ngargoyoso, Kab. Karanganyar. Bagi yang belum tahu tempat ini, akses jalan menuju Telaga Madirdo terbilang cukup mudah dan jalannya pun sudah beraspal.

Oke...dari loket pembayaran Candi Sukuh-Cetho, kami ambil arah ke selatan yang menuju Wisata Air Terjun Jumog. Karena masih bingung, alhasil "obral lambe" alias tanya warga setempat pun mulai dilaksanakan. Dan akhirnya ketemu bapak2 yang sedang d,i pinggir jalan, Maul pun segera bertanya kepada bapak itu dan kami berdua (Aku dan Kang Fitri) nyanyi2 sambil nunggu Maul kembali, wkwkwk. Setelah informasi cukup, akhirnya kami bergegas melanjutkan perjalanan karena awan mendung dan kabut mulai datang. Kondisi jalannya cukup baik, meskipun ada beberapa tikungan dan tanjakan yang tak terlalu curam. Sekitar 20 menit kami berkendara, akhirnya sampai juga di Telaga Madirdo. Parkir motor dulu dan berfikir sejenak... "endi telaga ne???" batinku. 

Hunting Bertiga di Kemuning

setelah berbasah-basah di Air Terjun Sumber Suren, saatnya hunting foto di Kemuning.
tak banyak kesan yang kami sampaikan disini
karena seminggu yang lalu juga sudah pernah ke sini, simak aja Kemuning Part 1
Alhasil... foto ya foto, :D

Air Terjun Sumber Suren, Kemuning

sudah pernah ke daerah Kemuning ???

atau malah belum pernah kesini ???

hehehe....indah hloo kawan !! Kebun Teh ini atau yang biasa disebut Kemuning ini, ternyata memiliki banyak keindahan panorama alam yang disuguhkan. Pemandangan gunung, sawah yang dibuat terasering, jalan yang berkelak - kelok, hamparan kebun teh yang luas dan tentunya wisata-wisata alam yang wajib dikunjungi.

Tapi tau kah Anda, surga-surga tersembunyi di Kemuning ternyata banyak sekali hloo kawan kalau mau ditelusuri secara detail. Banyak juga view-view dan objek potret yang ciamik untuk diabadikan lewat lensa kamera. Salah satu surga itu yaa Air Terjun Sumber Suren, yang beralamatkan di Dusun Kemuning, Kec. Ngargoyoso, Kab. Karanganyar. Kali ini, kami blusukan bertiga...ada aku, Maul dan Kang Fitri. Mumpung pada libur dan pada ngeluh pengen refreshing. Kang Fitri sibuk ngurus bisnis di kantornya, Maul kejar skripsi buat tugas kuliahnya, aku sibuk ngurus anak dan istri di rumah. #NahLhoo....

Kesejukan Siang Hari di Kebun Teh Kemuning

pernah lihat foto ini ???

pasti udah lihat donk...bahkan udah nyamperin pasti !!! haha...

yap...ini nih yang namanya Kebun Teh Kemuning. Sekedar informasi saja, agrowisata ini terletak di Desa Kemuning, Kec. Ngargoyoso, Kab. Karanganyar. Ketinggiannya sendiri berada kurang lebih 1.540 mdpl. Kawasan ini berada di kaki Gunung Lawu. Untuk lebih jelasnya bisa tanya Mbah Google aja ya sob... :D

Embung Nglanggeran Part III

hari ini...

pengen banget ke Embung Nglanggeran lagi. Entah kenapa aku suka tempat ini. Bukan hanya tempatnya yang indah nan ciamik, tapi juga suasana nya...hmmmm, buat zank2 an (pacaran maksud'e) asiikk juga. Kali ini aku, kakakku dan temenya kakakku blusukan ke sini. Kalo aku sih udah 3 kali ke sini, tapi tetep aja gak bosen2...mboh ngopo uwis nemplok nyang atiku si Embung iki :D

Oke...sebenarnya perjalanan ini adalah lanjutan cerita ku setelah blusukan dari Pantai Pok Tunggal Part II dan Pantai Ngobaran, telat dikit gpp laah...maklum lagi gak sempet nulis. Oke...setelah menempuh perjalanan sekitar 1 jam an, akhirnya sampai juga di Embung. Terakhir ke sana jembatan yang ada di jalan menuju Embung sedang di perbaiki. Jadi, jalan alternatifnya dialihkan lewat gang rumah2 warga. Sekitar beberapa meter, sampai juga di loket pembayaran. Rp 8.000,- untuk 2 orang dan 1 motor. Satu orang e Rp 3.000,- dan untuk parkir motornya Rp 1.000,-. Setelah membayar, kita di suruh jalan lurus saja. Hati2 dengan kondisi jalan disini, mungkin masih dalam tahap pembangunan dan pengaspalan jalan. Kondisi tanah kapur yang sedikit berbatu, membuat kami harus ekstra hati2 saat memasuki kawasan ini. Maklum, samping kanan sudah jurang dan jikalau hujan lumayan licin. Sekitar 5 menit kami berkendara, akhirnya sampai juga di tempat. Parkir motor dulu dan istirahat sebentar.

Pantai Ngobaran, Berpanas-panas Ria Disini

habis blusukan dari Pantai Pok Tunggal Part II, selanjutnya kami menuju Pantai Ngobaran. Jarak dari Pantai Pok Tunggal menuju Pantai Ngobaran sekitar 15 km an, karena kami lewatnya jalur Wonosari dan baru pertama juga dateng kesini, akhirnya kami memilih jalan yang searah menuju Pantai Baron. Setelah ketemu pertigaan Pantai Baron, tinggal lurus saja dan mengikuti jalan besar. Sekitar beberapa km hingga menthok ketemu pertigaan, lalu belok ke kiri. Kemarin kita sempet salah jalan, dari pertigaan tersebut kita ambil arah kanan dan bertemu jalan raya besar lagi. "Kog nggak ada papan jalan bertuliskan nama pantai?" gumamku pesimis. Yaah...ternyata kita keblabasan. Dan akhirnya aku bertanya sama bapak2 yang sedang jagongan di emperan rumah. Sebenarnya lewat jalan raya ini bisa, tapi kejauhan dan harus menempuh beberapa km lagi. Duuhhh...ampun !!!

Pantai Pok Tunggal Part II, Kesini Lagi...Kesini Lagi...

udah direncanakan satu minggu sebelumnya, aku dan kakakku pengen blusukan ke pantai di Gunung Kidul. Entah apa yang membuat kakakku satu ini pengen mbolang bareng aku, mungkin hasil foto2 blusukan ku yang jauh2 hari aku pamerin ke bocah ini, hahaha...bikin iri orang itu tenyata menyenangkan, wkwkwk. Tapi buat iri nya yang positif aja yaa...#mikir. Oke kakakku pengen banget ke Pantai Pok Tunggal. What ? Pok Tunggal ? mbok yang lain... :(. Bukan karena apa2, tapi udah pernah kesana aja. Sedikit rada' bosen sih sebener'e, tapi karena tujuanku pengen modus in mbak ku ini, ya udahlah...sekedar buat nganter OK lah kalo begitu. :D :D

Sabtu, 9 November 2013 kami pun bergegas menuju Gunung Kidul. Kali ini kami pergi bertiga. Yang satu temen'e mbak ku. Alhasil, aku naik motor sendiri dan bersolo ria di jalan. Gak papalah...mari berangkat.

Tepat pukul 06.00 WIB kami berangkat dari Solo menuju Gunung Kidul. Seperti biasa, rute jalan yang kami tempuh lewat jalur Wonosari. Karena lebih dekat dan tentunya meminimalisir waktu. Jauh2 hari kakakku terus bertanya dengan ku tentang kondisi jalan disana. "Njang...dalan'e koyo meh nyang Tawangmangu gak? Terus tikungan'e tajam gak? dalan'e munggah midhuk gak? Ana pom bensin kan? Terus butuh berapa jam nyampeg pantai? #Duuuuuhhhh....maklum pemblusuk wedi keblasuk yo lagi mbak'ku iki. :D

Pas nyampeg Wonosari, ternyata kakakku mulai merasakan capeg dan mual. Temennya juga begitu. Berbagai keluhan udah mulai dirasakan dan diucapkan. Disetiap perjalanan, mbak ku ini terus melontarkan pertanyaan "Ijek adoh ora??? (translate : masih jauh nggak??? -__-). Aku cuma bisa jawab, sebentar lagi mbak, kurang 15 menit mbag, kurang dikit lagi mbag, sabar mbag.....Mbag...Mbag... #Glodyaaakk, semaput alias pingsan!!! wkwkwk

Senja di Candi Ratu Boko

udah lama banget nggak nyunset nih. Terakhir nyunset aja pas di Embung Nglanggeran Part II, dan itu pun udah beberapa bulan yang lalu. Yang lain pun HAMPIR....what "hampir" ??? iyoo...hampir nyunset, padahal rencana pengen nyunset, tapi ngajakin pulang jam 4 sore. #Duuhh...kuwi nyunset utowo ngopo ??? hahaha -___-. Oke...sore ini aku pengen nyunset di Candi Ratu Boko. Rencana udah lama sih pengen kesini, tapi alhamdulillah kelakon hari ini. Nggak papa lah...yang penting iso nyunset.

Kali ini aku cuma di temani oleh Wedhos ku si Evo (motor maksud'e). Udah coba usaha ngajak temen2, tapi hasilnya pada nggak bisa ikut. Horaak popo ndee...jarene Maul, SoloTrip itu menyenangkan, melatih kefokusan, mengendalikan emosi dan tentunya melatih kecepatan berkendara sendiri :D :D wahahaha. Tumben banget aku cuma bawa air mineral thok, karena blusukan kali ini nggak memakan banyak waktu dan tenaga. Biasanya sih tas ransel besar yang setia menemani blusukanku. Oke...air mineral, kamera, hp dan dompet sudah siap masuk bagasi motor. Jam sudah menunjukkan 2 siang dan langsung aja berangkat...bismilah... :D

Telaga Gunung Kemukus, Sragen

pulang ke desa itu enaknya santai-santai di emperan belakang rumah sambil menikmati teduhnya hamparan pohon bambu yang rindang dan luasnya sawah yang baru ditanam (ijo2 tur unyu2 piye ngono...). Pulang ke desa kali ini memang ada acara tahlilan 1000 hari adiknya babeku. Sanak sedulur pada ngumpul semua, rame dan tentunya bikin betah karena canda tawa kami semua.

Waktu pun sudah menunjukkan siang condong ke sore (uopooh maksud'e...). Sanak sedulur pada istirahat dan bahkan sudah ada yang tertidur ngorok. Lama kelamaan bosan juga kalo nggak ada temen ngakak, aku pun mulai memikirkan mana yaa di desaku yang memliki tempat untuk blusukan. Ternyata keponakanku mendengar isi hatiku dan dia juga pengen pergi kemana gitu. Akhirnya kami memilih untuk blusukan ke Telaga Gunung Kemukus. Jarak rumah simbah ke telaga tersebut bisa dibilang dekat, sekitar 1 km an jaraknya. Langsung aja cuci muka dan nyaut jaket (maklum muka udah kusut, ngantuk dan udaranya panas). Dan wuuussshh.....

Pantai Pidakan, Surga yang Tersembunyi

perjalanan untuk cari makan siang pun segera kami laksanakan. Perut udah mulai ngedumel dan mungkin cacing2 di perut udah mulai demo pengen diberi asupan nutrisi. Otak pun sepertinya juga udah mulai kendor konsentrasinya, tapi mau gimana lagi...harus tetep ngendarain si Embek nya Maul. Waktu menunjukkan sekitar pukul 11.30 WIB, biadala meeen...sumpah panas'e dubilah. Tapi semua itu sedikit tidak terasa karena suguhan pemandangan alam yang tiada henti-hentinya memanjakkan mata kami. Sesekali kami turun dari motor untuk sekedar memfoto keindahan alamnya. Terlihat dari jalan besar, ada beberapa pantai yang cukup sepi dan mungkin masih alami. Pengen rasanya turun ke sana, tapi... lagi lagi teringat bahwa kami sudah lumayan lemees, belum makan dan enggak mood mo blusukan di bawah sana #Duuuh

Pantai Taman

perjalanan pun kami lanjutkan kembali. Destinasi selanjutnya yang akan kami kunjungi adalah Pantai Taman. Perjalanan yang kami tempuh dari Pantai Anakan menuju Pantai Taman sekitar 15 menit an. Saya kira diperjalanan nanti pemandangannya hanya itu-itu saja, tapi ternyata tidak kawan. Sebelum sampai di Pantai Taman, mata pun akan disuguhi pemandangan seperti beberapa pepohonan yang tumbuh subur dan sengaja ditata sedemikian rupa sehingga terlihat rapi, ada juga pemandangan tebing yang sengaja pula dijebol alias di bor tengahnya. Gunanya untuk dijadikan jalan besar ke arah timur, salah satunya yaa Pantai Taman ini.

Pantai Anakan, Keindahan Berbalut Aroma Pelelangan

#MasihNgedumeldiTengahJalan... :D

yaah, mungkin gara-gara nama pantai tadi, tapi gak apalah...yang penting udah mengunjungi dan mengabadikan nya walau sedikit #SedikitNyesek :D. Oke...setelah dari Pantai Tawang/Pantai Sidomulyo, kami pun melanjutkan perjalan ke arah timur lagi. Selang beberapa menit, tak sengaja aku pun melihat papan nama pantai yang berada di seberang jalan.

Pantai Tawang atau Pantai Sidomulyo ?

setelah cukup puas menikmati dan mengabadikan momen2 di Pantai Soge, kami pun melanjutkan untuk mengunjungi pantai mana saja yang dekat dari Pantai Soge. Dan bbrruuuummmm... kami pun berkendara ke arah timur (neg ra salah...). Setelah bertemu dengan Jembatan Biru (bribikan'e Maul...:D), kami pun berhenti sekedar memfoto-foto panorama disini. Indah sekali kawan.......jarang banget nemu'in pemandangan di Solo yang seperti ini :D. Saking asyiknya, kami lupa waktu dan waktu terus mengejar kita...OK, kami memutuskan untuk segera bergegas meninggalkan jembatan ini. Tapi sebelumnya, aku pun tanya dulu sama seorang ibu yang jualan makanan di pinggir jalan...
"Bu...setelah Pantai Soge ini ada pantai apa saja?? | Banyak mas...tapi kalo suruh nyebutin satu persatu saya ndag hafal, tenang saja...nanti ada papan jalan yang menunjukkan arah dan nama pantai, mas nya tinggal ngikutin jalan besar ini saja... | Oke, makasih bu' !! | Your are welcome... #Eeehh,"

Pantai Soge, Eksotis nan Romantis

Pantai Soge...yaa..yaa...jarang sekali saya mendengar nama pantai tersebut. Nama pantai yang mungkin asing di telinga para pembaca, ternyata menyimpan berbagai keindahan dan keeksotisan panorama yang disuguhkan. Jujur, aku mengenal pantai ini lewat obrolan di Facebook bersama teman ku, sebut saja Maul. Karena pengen blusukan dan bingung milih tempat dimana, akhirnya Maul menyarankan untuk pergi ke Pantai Soge yang berada di Pacitan. Denger kata "Pacitan" saja sudah bikin aku sedikit spot jantung #BenRadaAlay..., yaah..mungkin kejadian saat itu yang nggak akan aku lupakan, simak aja di Blusukan Perdana Saya di Pacitan.

Candi Ijo, Berkawan dengan Ketenangan (Lagi)

ini niih.....bangunan sejarah yang wajib dikunjungi kalau berkunjung ke Yogyakarta. Nggak usah khawatir dah kalo ke Jogja bakal kehabisan stok tempat blusukan, yang ada malah kita kehabisan waktu dan nggak sempet nyamperin tempat-tempat yang mem"wooow"kan indra penglihatan kita, hahaha #LebayAkeh. Okee...kesempatan kali ini pengen nyunset di Candi Ijo. Candi ??? kok bisa Ijo ??? Tenang teman, bukan candinya kok yang warnanya hijau, :D

Bagi yang masih belum tahu, akses jalan untuk menuju kesana cukup mudah kok. Setelah bertemu pertigaan BangJo alias lampu lalu lintas Candi Prambanan, lalu belok ke arah selatan melewati Pasar Prambanan. Sekitar 5 km an, ada papan penunjuk jalan yang mengarahkan ke Candi Ijo, Candi Ratuboko dan Candi Banyunibo. Sudah deeh, tinggal mengikuti jalan saja...kalau masih ragu2, wajib pake GPS ya kawan #GunakanPendudukSekitar (njiplak blogger'e orang...:D)

Pantai Drini, Kesampaian Juga Datang Kesini

ini niih...salah satu pantai yang mungkin jadi tempat favorit buat blusukan. Yaa.....Pantai Drini tentunya. Udah lama juga sih, pengen banget datang kesini. Tapi kapan yaa ?? Emboh laah.....biar waktu yang menjawab (mutung...di PHP keadaan). Tapi akhirnya, kelakon juga bisa ke sini. Hooorrreee..... :D

Perjalanan ke Pantai Drini saya mulai dari tempat sebelumnya, yaaa...dari Pantai Sadranan sekitar jam 12 siang. Whaat ??? jam 12 siang?? Tengah hari?? Siang bolong??? #Pllaaaakkk. Haha...iya...siang hari yang panas memang enaknya cari yang adem-adem. Yaa pantai ini salah satunya, tenang aja...meskipun terik matahari garang memancarkan sinarnya, tapi tetep berasa adem kok kena angin lautnya, paling-paling kalo abis dari pantai pada pangling dan timbul pertanyaan "kok sekarang tambah item? ireng men koe saiki? ireng banget yaa, bar ko ngendi??" hahahaha... Wajar laah, kalo emang ngaku seneng touring, pemblusuk itu gak takut teriknya matahari. Tapi yoo bukannya terus dibiar'in item dan nggak terawat gitu ajaa. Pinter-pinternya kita yang ngatur...Okeeh !!! siipp...

Pantai Sadranan, Karang itu.... :D

yooh...gage...

setelah puaaass menikmati Pantai Nglambor, kini saatnya untuk memanjakan diri ke tempat selanjutnya. Dari rencana yang telah aku susun jauh - jauh hari, akhirnya kesampaian juga mblusuk ke Pantai Sadranan. Untuk menuju ke lokasi Pantai Sadranan, kami harus menempuh perjalanan sekitar 3 km an jaraknya. Arah menuju pantai ini sangat mudah, tinggal mengikuti papan petunjuk jalan yang bertuliskan arah Pantai Baron, Krakal, Kukup, Drini, Sadranan, dll.

Pantai Nglambor, Disinilah Kutemukan Ketenangan

maaf baru bisa posting kawan, lagi di sibukkan dengan aktivitas di Hari Raya Idul Fitri -____- koyo wong penting. Ehh...sebelumnya minal aidzin wal faidzin yaa, mohon maaf lahir dan batin atas segala khilaf yang aku perbuat (iki njaluk ngapuro, sesok lak di baleni khilaf'e....hahaha,).

oke...lanjut ke topik. Setelah ngempet sekian lama, akhirnya kelakon juga bisa blusukan ke Gunung Kidul. Kali ini, aku pengen ke Pantai Nglambor. Sudah lama juga diri ini tak menengok keindahan karang bebatuan dan ombak nan indah di Gunung Kidul. Maklum kemaren malam pas belum berangkat, badan rasanya nggak karuan, mungkin kecapekan juga abis mudik dari Kebumen. Awalnya sih di iming-imingin diajak ke Pantai Menganti dan Pantai Karang Bolong di Kebumen, e...ladalah....malah ke Pantai Setro Jenar. Kapan-kapan tak posting lah, kondisi pantai nya berpasir hitam, tak ada karang ataupun tebing dan yang kurang saya sukai pengunjung pantai yang sangat ramai. Aaaarrrggghhh....tapi ora popo lah, tapi ning ati ora ppuuuaaaass bblllaaaass. --Curhat-- :D

Embung Nglanggeran Part II

enggak tahu kenapa aku tergila - gila akan sunset di Embung Nglanggeran. Maklum karena belum kesampaian alias gagal nyunset di Embung ini. Yaah...tengok saja pada episode Embung Nglanggeran Part I, bukti bahwa rejeki belum berpihak kepada saya. Yaah, aku pun mencoba kembali mendatangi Si Embung ini.

Embung Nglanggeran Part I

Berawal dari rasa penasaran ku akan salah satu wisata ini, aku pun mulai search lewat Mbah Google tentang Embung Nglanggeran. Wisata ini terletak di Desa Nglanggeran, Kec. Patuk, Kab. Gunung Kidul, Yogyakarta. Perjalanan kami tempuh dari Solo dan kami melewati jlaur yang ada di Wonosari. Sebenarnya, bisa juga lewat Jalan Raya Kota Yogyakarta, tapi lumayan memakan waktu sekitar 2 - 3 jam an tergantung arus perjalanan dan kecepatan mengendarai motor.

Tawangmangu, Keindahan Air Terjun Grojogan Sewu

Niat blusukanku pun mulai aku buat, rencana aku pengen hunting antara memilih ke Gunung Lawu atau ke Gunung Kidul. Hmmm...saat itu akupun dilanda kegelisahan yang teramat dalam #ddyaaaarrr, karena bingung mau kemana. Pengen sih ngajak temen meskipun hanya satu orang, buat nemenin kegilaan ku akan blusukan. Tapi ternyata, pada nggak bisa. Yaa sudah, akhirnya aku memilih setia...yaaa.......setia menemani Shincan dan Doraemon, wkwkwkwk. :D

Pantai Ngetun, Tantangan Seru Menuju Keindahannya

*istirahat dulu sambil jajan tempura....

setelah cukup puas kami menikmati Pantai Sadeng, akhirnya perjalanan pun kami lanjutkan menuju Pantai Ngetun. Kami pun bergegas untuk mempersiapkan diri, mental dan fisik harus lebih dikerahkan. Langsung tancap gas dan wwwuuuussshhhhh.....#MaburMobatMabit

Perjalanan menuju Pantai Ngetun tidak sulit kawan...kalau dari Pantai Sadeng, tinggal menyusuri jalan saat berangkat tadi hingga ketemu papan jalan, ambil ke arah kiri menuju Kecamatan Tepus / Wediombo.

Pantai Sadeng, Pantai Cantik dengan Dermaganya

Rencana untuk blusukan ku pun mulai ku susun, mana tempat yang akan aku tuju selanjutnya. Setelah aku search lewat Mbah Google tentang Gunung Kidul, akhirnya aku pun memutuskan untuk blusukan ke Pantai Sadeng. Entah apa yang membuat ku tertarik pengen...dan pengen bangeet bisa ke sana. Mungkin sepintas bisa dikatakan "pantai impianku", wkwkwk :D. Eeeeiittsss...tentunya aku blusukan nggak sendirian. Aku pun mulai cari-cari teman untuk menemani perjalanan ku hingga tujuan, haaaaaahh....tapi ternyata...susah juga. Memang cari teman untuk touring itu mudah, tapi aku mencari teman dengan mental blusukan. *nggak manja, nggak mudah mengeluh, solidaritas tinggi, sehati, sejalan, sepemikiran #Biadalaa nggolek kanca po garwa iki ???, dan tentunya bersiap-siap capek demi bercengkrama dengan alam. 

Pantai Pok Tunggal, Inilah pantai idamanku

setelah perjalanan yang cukup bikin sempoyongan kita dan mungkin motor pun juga ikut tepar sementara. Yaah.......setelah kami menikmati keindahan Pantai Timang, kami ingin memijakkan kaki di Pantai Pok Tunggal. Sebelum itu, kami pun istirahat di masjid dulu...kepala ku pun sedikit pusing gara-gara kondisi jalan tadi. Tapi tak apalah, mungkin pusing ku ini juga menandakan sudah lapar dan perut pun harus diisi makanan yang berat (watu, semen lan pasir dicampur... :p). Sebelum makan, kami pun shalat dulu...baru memakan bekal yang sudah kami bawa dari rumah #Anu...sing nggowo bekal ketok'e aku thog, haha. Tapi tidak apa-apa, sepiring berdua pun terasa kenyang.....:D

Candi Cetho

Berawal dari kisah ikut berpartisipasi dalam pemilihan "Coblosan Calon Gubenur 2013" yang dilaksanakan Minggu, 26 Mei 2013. Kami berdua pun berbrondong-brondong #hladalah, menuju TPS di tempat tetangga. Setelah selesai, Maul pun akhirnya mengungkapkan isi hatinya dan seraya berkata "Nyang Candhi Cetho yooh ? Tapi numpak motor dewe2, goncengan aku ra wani...", sontak aku pun kaget dan akhirnya aku membalas pernyataan hatinya "Yoohh...tak sarapan sedilit karo ados". (hoorreeeeeee....bribik dadakan, hahahaha)

Setelah persiapan selesai, kami pun langsung tancap gas dan bbrrruuuuuummm............eits, mampir pom bensin dulu dan minimarket buat beli snack. Perjalanan kami mulai dengan melewati jalan alternatif Solo - Karanganyar. Kami pun melewati jalan yang arahnya menuju Wisata Air Terjun Jumog, bayar HTM nya dulu kawan, cuma 2.000 rupiah per jiwa (ketok'e...hla sing mbayari Maul og, aku trimo nyengoh nyang ngarep). Setelah itu, kami melanjutkan perjalan lewat Kemuning. Hati-hati dengan tanjakannya ya kawan, *adoooohh....kemiringannya hampir 70 derajat. Deg-deg'an ??? iya.....tapi tenang saja, kita akan disuguhi pemandangan hamparan luas kebun teh yang ciamiik. Pengen banget bisa mengabadikannya lewat lensa kami, tapi pas lewat di Kemuning cuaca sedikit berkabut dan tentunya kita masih memikirkan tanjakan demi tanjakan yang akan kami lewati. #Mlebu gigi 2 nggon 1 teruuussss......kudu maen sikil iki, ahh rapopo...penting tekan, slamet, sehat, finally iso madang... :D. Sekitar 2 km tanjakan kami lalui, sampai juga di TPR, hanya dengan membayar 2000 rupiah, langsung tancap gas maneehh dan naik...naik...ke Candi Cetho, tinggi...nganggo biyangeet........ #Nyanyi sithig

Pantai Timang, Beruji Nyali dengan Ganasnya Karang dan Ombak

"obral lambe" duluuu..... :D

*berdua    : "pak...jalan menuju ke arah pantai timang mana ya ?"

*pakdhe2 : "sebener'e cuma dibalik tebing ini mas, tapi harus muter dulu lewat jalan alternatifnya, harus hati2 ya...dengan kondisi jalannya, ada beberapa akses jalan masih berupa bebatuan"

*berdua    : " kalau dibandingkan dengan Pantai Ngetun, kondisi jalannya mendingan yang mana, puuaakk ??(sambil ngowoh menatapnya :D)

*pakdhe2 : "mending Pantai Timangnya, muuaass !!! (bales sengaak) Kalau Pantai Ngetun akses jalannya lebih parah daripada Pantai Timang, sebagian besar jalannya hampir bebatuan semua dan lengkap dengan naik turunnya jalan"

*berdua    : (ssyyyooookkk sesaat) "ooo...gitu...ya sudah, pak ! Makasih infonya (sambil nyodorin rupiah)

*pakdhe2 : "iya sama2..." (mesam mesem sambil memasuk'an ke dompet :D)

Pantai Jogan, Air Terjun yang Menyapa Ombak

*maakk jeganggiiikkk......(ngadheg karo mlaku)

*ul...iki jam 10, awak dewe ijek mblusukan nggon kae2, mangsa'ne kepenaken sing leyeh2 | oooo iyo.....wahahahahahaha (#KaroNgakakLiar), yoohh ndang mangkat | yyuuukkksss... :D

itulah percakapan "wak-wak'an" ku sama Maul. Kita sedang membahas tujuan mana yang akan kami datangi setelah kita blusukan di Pantai Siung, dan akhirnya kita memutuskan untuk blusukan ke Pantai Jogan.  Pantai ini terletak di Kelurahan Purwodadi, Kec. Tepus, Kab. Gunung Kidul, jarak yang kami tempuh tidak jauh dari Pantai Siung. Setelah kita keluar dari Pantai Siung, kita tinggal mengikuti jalan saja. Sekitar 1 km (kiro2 sakmono) di sebelah kiri jalan ada papan nama yang bertuliskan..............

Pantai Jungwok, Menjelajahi Keasrian Pantai Tersembunyi

*mlaku dengkelen karo ngakak-ngakak...

Karena tujuan kita blusukan ke Pantai Jungwok juga, akhirnya kami bergegas untuk segera mendatangi nya...(selak ditinggal mlayu Jungwok'e..:p). Untuk sampai ke Pantai Jungwok, kita berjalan ke arah barat dengan menyisiri bibir pantai dulu. Pagi itu ombak pas lagi pasang, karena kita takut air ....-______-

, jadi nya kita menepinya harus meveet sama tanggul di sebelah kiri kita. Banyak pepohonan dan batu-batuan pantai di tengah jalan, mau tidak mau kita harus "mbroboos", panjat pohon dan bergelantungan (lutung Jurug ucul nyang Gunung Kidul) :p. Setelah itu, ada jalan naik dekat lebatnya pohon waru di pinggir pantai. Tapi kami masih ragu-ragu, karena banyak jalanan yang naik dan belum tentu menuntun kami ke arah Pantai Jungwok. Karena pas kebetulan dan rejeki nya, kita ketemu dan tanya sama Bapak - Bapak yang sedang mancing disitu. Ternyata benar itu jalannya, alhamdu......lilaaaahhh (noto nafas segg !!)

Pantai Siung, Eksotisme Tebing Dihantam Ombak

dan begitulah percakapan singkat ku dengan Maul... (padahal kuwi durung ana seprapat ngobrol'e :D)

sebelum blusukan, kita memang merencanakannya dulu (biasa ne neg merencanakan 1 hari sebelum mblayang, gandheng adoohh..yoo.. mikir2, #MaklumWaktuyangMenjadiKendala) :)

ya...dan pada akhirnya kita berangkat hari Sabtu, 4 Mei 2013. Blusukan cuma berdua thook..karena Kang Fitri bulan ini ada acara piknik sendiri (*anuu...sangu ne di bagi2 !!!), ya sudaah...berdua lebih joooosss gandhooss :D.

Kemuning, Kesejukan Hamparan Kebun Teh

*1 pesan di terima...

*isinya..."Ayo rapat !!! :D"

ya...malam minggu aku rapat dengan Maul dan Kang Fitri, biasa lah rencana mau plesir kemana, :) Kami pun  rundingan dulu menentukan tempat mana untuk hunting minggu besok, dan akhirnya kami memilih ke Kemuning saja (hla meh nyang Jogja durung gawe SIM, ketemu polisi po ra PAH POH PAH POH karo ngrogoh dompet, -_-).

Pagi pun tiba dan akhirnya kami bertiga langsung tancap gaas goes to Kemuning. Kemuning berada di kecamatan Ngargoyoso, Kab. Karanganyar, Jawa Tengah. Kalau masih belum tahu, rute jalan yang dilewati menuju ke arah Tawangmangu, belum sampai Tawangmangu ada pertigaan ke arah Air Terjun Jumog, ambil ke kiri dan tinggal mengikuti jalan (neg durung ngerti juga, rene...rene....tak terke nggon Kemuning trus tak juoorooogne seko gunung'e sisan, :| ). Kondisi jalannya dapat dikatakan "muluus", meskipun ada beberapa lubang dijalanan (tapi sithiikk bgt). Kira-kira 1 jam kami menempuh perjalan, akhirnya sampai juga. Langsung saja rebutan kamera dan jepret sana sini :) :D

Pantai Wediombo, Cengkrama Ombak dengan Luasnya Pasir

Blusukan kita bertiga akhirnya terwujud jugaa.....

Setelah sekian lama (sekian lama...aku menunggu...untuk...dolan denganmu !!! PLAAAAKKK (tapuk atusan ewu, :p)) asembt..malah dangdutan, maksud'e sudah kemaren-kemaren rencana untuk merealisasikan pergi ke Gunung Kidul akhirnya kelakon jugaa. Beberapa hari yang lalu, kami sudah membuat keputusan untuk blusukan ke Pantai Wediombo dan Pantai Jungwok. Dolan bertiga ini sangat langka sekali teman...kalau nggak tabrakan sama jadwal kuliah ya jadwal kerja, maklum orang sibuk, very busy (sangat bosook, haha..huuusst, ora pareng !!). Si Maul kuliah meh nyalonke dadi Presiden New York, Kang Fitri kerja lembur sedina sewengi meh nggawe apartemen luwih jooosss seko Solo Paragon, Aku.............NGENEESSSS !!! haha :p

Pantai Buyutan, Berkawan Sepi

Lagi - lagi...rencana ke dua blusukan ke Pacitan pun dikoordinasikan kembali. Malem minggu aku dan Maul iseng-iseng rapat buat cari tempat refreshing yang yahuud :D. Sempat ada percekcokan (halaaah...) tentang tempat mana yang akan kami kunjungi. Aku pun menyarankan untuk pergi ke Jogja saja, muter-muter ke Taman Sari, Kompleks Candi Prambanan, Taman Pintar dan ending-endingnya kita ke Malioboro :) :D (dasar !!). Tapi temenku Maul berkata lain, dia lebih memilih blusukan ke pantai daripada goes-goes dan kota-kota (jarene nggolek sing gretongan utawa GRATIIIS tor UAPIG !! -_- ). Maul pun menyarankan untuk blusukan ke Pantai Buyutan di Pacitan (pantai ne sampun sepuh jebule, hahaha). Dengar kata "Pacitan" saja sudah bikin aku mules sampai jempol kaki, mungkin trauma saat pertama kali ke Pacitan dulu :(. Tapi...tak apalah, lagian aku penasaran juga dan pengen cari suasana baru.

Pantai Klayar, Blusukan Perdana Saya

Minggu, 1 Januari 2011 (pas tahun baru sajak'e) aku, Maul, Kang Fitri dan Lia Uweh (adik'e Maul) blusukan ke Pantai Klayar. Kita berangkat dari rumah jam 06.00 WIB (biasa ne lagi mancal kemuul), nggak ketinggalan, sebelum itu kita prepare dulu (bekal, manthol hujan, hp, kamera dan dompet se-isinya). Serasa sudah lengkap, yaap langsung tancap gas motor masing-masing, nggak ketinggalan juga teman...harus pamit ortu dulu, biar selamat sampai tujuan, Amin :)

Perjalanan menuju Pacitan, dimulai dari melintasi jalan kota Solo - Wonogiri. Sampai di Monumen "Selamat Datang di Kab. Wonogiri" mendung pun menutupi langit nan cerah saat kami berangkat tadi, dan akhirnya hujaaan. Ya sudah...akhirnya kita berhenti di emperan toko dan memakai manthol hujan dulu (biasa...awak'e do ringkeeh, maklum lagi labil) :) Setelah itu, kita melanjutkan perjalanan lagi dengan niat nekad, selang beberapa menit hujan pun reda dan berhenti mendadak (emang rem !!!). Hadeeh...ya sudah kita berhenti dan melepas manthol hujan kita, dikira orang gila panas-panas pake manthol, (-_-') .Setelah disibukkan dengan semua itu, kita lanjut lagi...bagi yang belum tahu arah ke pacitan, tenang saja. Sudah ada papan penunjuk jalan atau kalau tidak tanya sama warga-warga disitu (obral lambe ndee). Setelah ketemu pertigaan Solo-Wonogiri-Pacitan (jaree blogger'e Maul), ambil arah kanan dan petualangan pun dimulai.